Keseimbangan Tubuh Ku

Aku terlahir dan hidup di dunia ini berbeda dengan orang-orang disekitarku, dampak yang aku rasakan disebabkan karena masa bayi ku. Dimana ketika aku bayi menderita step, membuat sebagian besar aggota tubuh ku menjadi tidak stabil. Aku seperti kehilangan keseimbangan dalam tubuh ku.



Keseimbangan tubuh memang sangat diperlukan bagi seorang manusia, keseimbangan tubuh adalah salah satu hal yang utama untuk menunjang kinerja seorang manusia dalam menjalankan kehidupannya. Namun aku berbeda, keseimbangan ku tidak cukup baik, sehingga ketika aku melakukan segala sesuatu apalagi yang berkaitan dengan keseimbangan tubuh, menjadi terhambat dan tidak lancar.




Jujur, aku sangat merasakan apa yang aku alami pada tubuh ku. Seringkali rasa lelah, frustasi, dan marah terjadi pada diri ku ketika aku sulit melakukan sesuatu yang terhambat oleh keseimbangan tubuh ku bahkan aku tidak bisa melakukannya sama sekali. "Kenapa aku tidak bisa melakukannya?" kalimat tersebut yang sering ada dalam benakku.




Aku ingin mengungkapkan beberapa kejadian menyangkut ketidakseimbangan tubuh ku, yang sering membuat orang-orang disekitarku merasa heran hingga kesal terhadap ku.


- Beberapa kali aku menjatuhkan barang beling seperti mangkuk dan gelas kaca di rumah ku, rumah saudara ku dan tempat lainnya karena keseimbangan ku.



- Beberapa kali aku  merepotkan orang-orang disekitarku ketika aku butuh bantuan membawakan makanan yang berkuah penuh, menuman yang terisi penuh, hingga membawa apapun yang membutuhkan keseimbangan. Kalaupun aku yang bawa, pasti aku berjalan dengan sangat pelan dan penuh hati-hati.


- Beberapa kali aku membuat kesal orang-orang disekitarku ketika aku memfotokan mereka dan hasilnya nge-blur. Karena itulah aku seringkali menolak jika aku diminta untuk memfotokan mereka, karena aku takut hasil fotonya tidak memuaskan dan kemudian mereka kesal dengan ku.
Oleh karena itu, aku lebih suka foto-foto hewan, alam, atau apapun asal bukan orang. Karena aku takut di komplen kalau foto nya tidak memuaskan.


- Beberapa kali aku merepotkan orang-orang disekitarku ketika berkendara motor, aku selalu dibonceng oleh mereka sebelum aku bisa dan lancar mengendarai motor yang terbilang masa akhir SMA baru lancar mengendarai motor.

- Seberapa sabar aku berlatih sepeda agar bisa lancar roda dua ketika aku kecil, bahkan aku sering mendengar ejekkan dari anak-anak kecil lainnya karena aku masih belum bisa roda dua.

- Serta seberapa besar kesabaran dan perjuangan kedua orang tua ku dan adik ku, yang setiap saat aku membutuhkan bantuan mereka untuk membantu aku dalam melakukan sesuatu yang berkaitan dengan ketidakseimbangan tubuh ku.

Untuk semua nya orang-orang disetikar ku, aku berterimakasih banyak dan meminta maaf yang sebesar-besarnya atas ketidakseimbangan yang aku alami pada tubuh ku. & untuk kalian yang mempunyai tubuh terbilang sempurna dan mampu melakukan banyak hal di kehidupan khususnya yang berkaitan dengan keseimbangan tubuh, bersyukurlah dan manfaatkan tubuh pemberian Tuhan dengan sebaik-baiknya, sebab masih banyak orang lain tidak seberuntung kalian.

Terimakasih.



- F.R -


Apa Kuliah Hanya untuk Orang yang Jago Bicara?

Apakah Lingkungan Perguruan Tinggi Hanya untuk Orang-Orang Normal yang Bisa Berbicara?


Bagaimana dengan orang yang gagap, tuna wicara, atau yang tidak jelas berbicaranya?

Menduduki bangku kuliah adalah mimpi banyak orang dan menjadi kebanggaan tersendiri karena kuliah merupakan tingkat paling tinggi dalam dunia pendidikan. Dunia perkuliahan sangat identik dengan tugas-tugas presentasi, seorang mahasiswa pasti merasakan tiada hari tanpa presentasi.

Karena adanya tugas-tugas presentasi, menjadi pembelajaran dan tantangan tersendiri bagi mahasiswa untuk bisa berpresentasi dengan baik dan cara penyampaian (ucapan) yang jelas agar para pendengar atau audiens bisa memahami penjelasannya.

Mungkin bila mahasiswa saat sedang berpresentasi namun tidak jelas cara penyampaiannya, maka pendengar pun menganggap "ini anak ngomong apa sih?", ataupun "membosankan, mending tidur dah atau main game". Hal ini menandakan mahasiswa yang tidak dapat presentasi dengan jelas maka tidak dapat direspon dengan baik oleh audiensi, tidak terkecuali oleh para dosen yang mendengarkan.

Para dosen rata-rata menilai seorang mahasiswa dari tes tulis dan keahlian berpresentasi. Bila mahasiswa minimal berkemampuan hebat dalam berpresentasi pasti sudah mengantongi nilai bagus dari dosen. Lalu bagaimana dengan mahasiswa yang tidak bisa berbicara atau tidak jelas dalam berpresentasi? (tidak bisa karena sudah kelainan atau kekurangan sejak lahir, bukan tidak bisa karena  malas).

Contohnya aku yang memiliki kelainan sejak kecil, suara ku tidak terdengar jelas karena imbas dari penyakit step/kejang-kejang yang aku alami ketika bayi. Belum lagi tubuh ku yang mudah grogi karena sifat alami dari kejang-kejang yang aku rasakan, membuat suara makin tidak karuan di telinga orang lain yang mendengarku. Mungkin ketika orang lain mendengarku, hati nya berseru "Nih orang ngomong apa sih" atau mereka iyaa...iyaa... kan saja ketika mereka mendengarku.

Aku pernah ditanya oleh teman ku disaat aku masih SMA, pertanyaan nya membuat aku bingung, sedih, ingin berontak karena aku tidak tahu harus menjawab apa. Yang ditanyakan teman ku ialah "Fiq, bisa ga kalo ngomong jangan goyang-goyang?" , Aku tersontak mendengar itu, dan aku gak bisa jawab pertanyaan itu. Dalam hatiku "Tidak mungkin bisa, aku bisa berbicara dan didengarkan saja sudah alhamdulillah. tidak bisa aku menahan reaksi alami yang ada pada tubuhku ini, mungkin orang lain melihat ku capek dan risih".


Lalu bagaimana ketika aku di kuliah?


Aku berkuliah sama seperti mahasiswa lain pada umumnya, namun pantangan terbesarku adalah melakukan presentasi atau yang berhubungan dengan berbicara ketika di kuliah. Jujur saja aku lebih suka melakukan kegiatan atau mengerjakan tugas yang berkaitan dengan menulis paper/laporan, mendesign, serta lainnya yang tidak banyak bicara, dan itu aku bisa melakukannya dan hasilnya lumayan bagus. Akan tetapi bila melakukan kegiatan atau tugas yang berkaitan dengan berbicara seperti presentasi, debat, ataupun diskusi, aku merasakan kegelisahan dan merasa tidak bisa apa-apa. Aku merasa takut...

Ketika aku melakukan presentasi atau berbicara di depan kelas, aku merasakan semua teman dan dosen yang mendengarku terlihat seperti kebingungan dengan apa yang aku jelaskan. Mungkin dosen mengiya-iyakan  untuk menghargai ku dan sering mereka bingung dan pernah mentertawaiku bersama teman-teman ku. Dan untuk teman-teman ku ketika mendengar ku saat presentasi atau bicara depan kelas, mungkin bermain game atau tidur di meja adalah hal terbaik yang mereka lakukan ketimbang mendengarkan suara ku yang tidak jelas ini..

Aku benar-benar merasakan ketidakadilan dan dibedakan ketika aku presentasi dan bimbingan Tugas Akhir saat masih berkuliah.

Ketika itu aku bimbingan tentang tugas akhir kuliah, waktu itu sedang bimbingan judul dan proposal penelitian, dosen pembimbing menyuruh aku menjelaskan. Aku pun menjelaskan dengan suara dan kalimat yang menurut ku jelas didengar, namun aku melihat dosennya yang sepertinya kebingungan dan tidak memahami penjelasan ku. Lalu dosen itu cepat mengambil kesimpulan yang merugikan ku dan seperti ingin cepat lepas dari suara ku. Hal yang tidak menyenangkan ini juga aku rasakan ketika aku berpresentasi di beberapa semester sebelumnya, dengan dosen yang sama dalam mata kuliah beliau. Aku menjelaskan bagianku, dan kemudian dosen itu menyuruh teman ku untuk menjelaskan ulang bagian ku agar lebih jelas. Lalu apa fungsinya aku berpresentasi kalau begitu? mending aku diam saja daripada gak dianggap. 

Dan yang harus digaris bawahi adalah Peran dosen sebagai pengajar dan kampus sebagai tempat pendidikan yang tugasnya adalah bagaimana mereka harus mampu melihat, memahami, dan menghagai mahasiswa nya dengan melihat kelebihan dan kekurangannya. Janganlah memaksa kemampuan yang memang sudah tercipta sejak lahir, terlebih lagi yang bersangkutan dengan fisik, semua pasti butuh proses dan pemahaman yang lebih. Jangan terlalu cepat menyimpulkan mahasiswa yang punya kekurangan dengan tidak bisa apa-apa. Sebab setiap mahasiswa punya keistimewaan masing-masing.

Kalau memang berkuliah hanya untuk orang-orang yang jago bicara, buat apa aku berkuliah? buat apa aku lelah-lelah mendesign tugas hingga begadang? buat apa aku menjelaskan teman-teman ku yang bertanya kalau ada tugas membuat paper, laporan, atau tugas yang berkaitan dengan teknologi? Bila yang dinilai hanyalah kemahiran dan kejelasan suara dalam berpresentasi.

Mungkin aku berpesan kepada yang membaca catatan ku ini. Bila kalian memiliki fisik yang sehat dan normal, suara yang jelas dan enak didengar, serta pandai berbicara di depan umum, lakukanlah dengan sebaik-baiknya. Manfaatkan kelebihan kalian dan berikanlah penjelasan terbaik yang keluar dari suara kalian. Sehingga para pendengar merasa nyaman dan menerima apa yang kalian jelaskan.

Terimakasih

Aku


~ F.R ~ 

Aku Hanya Ingin Kenal dan Akrab Kawan...

Menjadi Minoritas di dunia ini sungguh menyulitkan, ya... Kita harus menciptakan atau melakukan hal yang LUAR BIASA terlebih dahulu agar bisa dikenal dan di anggap oleh banyak orang. 



Aku ingin berbagi perasaan tentang bagaimana rasanya menjadi Minoritas di hidup ini, melalui tulisan rasa nyata ini yang sulit di ungkapkan.




Aku terlahir sebagai manusia istimewa, apa yang ada di dalam diriku mungkin itulah rahmat dan anugerah yang diberikan oleh Sang Kuasa. Bisa kalian lihat di About Me...




Pada kehidupan sehari-hari ku ketika masa anak-anak, terlihat hampir sama dengan anak lainnya di sekeliling ku, berteman dan bermain dengan kawan ku seperti main sepeda, bola, ngebolang, dan lainnya. Tapi perasaaan dibeda-bedakan pasti ada namun tidak terlalu besar.




Seiring berjalannya waktu, beranjak menuju masa remaja hingga dewasa. Aku mulai merasakan sekali mengenai Minoritas, diriku merasa bahwa sebagian besar isi dunia menjauhiku. Khususnya dalam dunia pertemanan, diri ini bagaikan "anak buangan yang tak di inginkan kehadirannya".




Bila kita melihat di dunia ini, pasti mempunyai banyak teman atau kawan yang kita kenali dengan bermacam-macam sifat nya. Bagaimana orang yang ketika bertemu dengan temannya pasti berbicara dengan asik, atau orang asing yang baru bertemu kemudian berkenalan dan mengobrol bersama. Aku ingin seperti itu.




Tapi diriku yang berbeda ini yang sangat jelas dilihat oleh mata telanjang orang-orang di sekeliling ku, dan mereka memandangiku dan mungkin berfikir "nih orang kenapa?",  terlebih lagi bagi orang yang belum mengenali ku, pasti berfikir segala macam tentang ku.




Aku pun sering merasakan ketika mendekat teman ku atau hanya duduk disebelahnya, perlahan mereka menjauh dan pindah ke tempat lain. Apalagi orang yang belum mengenali ku, pasti baru melihat ku saja langsung pindah. Kenapa? Aku Hanya Ingin Kenal dan Akrab Kawan... 


Aku ketika berada di sebuah kelompok atau kumpulan pertemanan, seringkali aku dianggap tidak ada disitu padahal raga ku ada disekitar mereka. Kalaupun aku dianggap namun makin sakit kurasakan, karena aku dijadikan bahan candaan disana sampai mereka puas. Aku Hanya Ingin Kenal dan Akrab Kawan... 



Aku orang nya akrab dengan siapapun, mengobrol dan bermain dengan siapa saja karena itu sifat ku sekalipun itu teman wanita. Suatu waktu aku seringkali berbincang berdua dengan teman wanita siapapun mereka. Namun ditengah-tengah perbincangan, ada saja orang yang menyaut "Ciee... Berdua aja nih"  atau "Jangan deketin si Fiqih, nanti bla..bla...bla..." dan perlahan wanita itu menghentikan pembicaraan atau karena merasa terganggu (illfeel), dan mereka menjauhiku juga. Dan jujur saja dibenakku tidak ada rasa ingin lebih dari persahabatan. Aku Hanya Ingin Kenal dan Akrab Kawan... 


Zaman kali ini sudah di era digitalisasi, banyak bermunculan teknologi baru, terutama media sosial. Banyak nya orang saat ini yang menggunakan hp dan pasti punya aplikasi media sosial untuk berkomunikasi dengan cara simpel dan cepat.

Sebut saja media sosial yang mungkin setiap orang punya yaitu Whatsapp. Aku pun juga memanfaatkan aplikasi itu di kehidupan keseharian ku. di aplikasi tersebut terdapat fasilitas chat group yang bisa dibuat oleh siapapun dengan kepentingan masing-masing. Namun seringkali aku merasa geram dengan fasilitas grup itu.

Seringkali banyak yang berpikir "Buat apa ada grup wa? Kalau cuma di baca doang". Jujur saja aku sangat rasakan hal tersebut, apalagi kan aku Minoritas ya begitu dah. Ketika teman yang lain bertanya dan langsung dijawab, namun saat ku bertanya atau bicara di grup wa senyap seketika. Ingin rasanya menghapus sebagian besar grup di wa. Aku Hanya Ingin Kenal dan Akrab Kawan... 


Mungkin itu ungkapan jujur yang ku rasakan melalui tulisan ini kawan...

Maaf kalau kehadiran ku mengganggu kalian...

Karena Aku Hanya Ingin Kenal dan Akrab Kawan... 

- F.R -

Tips Memilih Kost bagi Mahasiswa

Sudah  tidak asing lagi ketika mendengar kata kost-kostan di telinga mahasiswa, apalagi bagi mahasiswa rantauan pasti mencari tempat hidup sementara yang dekat dengan kampus mereka.

Sering terjadi kebingungan ketika mereka khususnya MABA (mahasiswa baru) yang merantau mencari kosan yang cocok.

Saya yang sudah merasakan hidup di istana kosan, akan memberikan tips-tips bagaimana cara memilih tempat kos yang baik, agar tidak menyesal di kemudian hari.