• Apa Kuliah Hanya untuk Orang yang Jago Bicara?

    Apakah Lingkungan Perguruan Tinggi Hanya untuk Orang-Orang Normal yang Bisa Berbicara?


    Bagaimana dengan orang yang gagap, tuna wicara, atau yang tidak jelas berbicaranya?

    Menduduki bangku kuliah adalah mimpi banyak orang dan menjadi kebanggaan tersendiri karena kuliah merupakan tingkat paling tinggi dalam dunia pendidikan. Dunia perkuliahan sangat identik dengan tugas-tugas presentasi, seorang mahasiswa pasti merasakan tiada hari tanpa presentasi.

    Karena adanya tugas-tugas presentasi, menjadi pembelajaran dan tantangan tersendiri bagi mahasiswa untuk bisa berpresentasi dengan baik dan cara penyampaian (ucapan) yang jelas agar para pendengar atau audiens bisa memahami penjelasannya.

    Mungkin bila mahasiswa saat sedang berpresentasi namun tidak jelas cara penyampaiannya, maka pendengar pun menganggap "ini anak ngomong apa sih?", ataupun "membosankan, mending tidur dah atau main game". Hal ini menandakan mahasiswa yang tidak dapat presentasi dengan jelas maka tidak dapat direspon dengan baik oleh audiensi, tidak terkecuali oleh para dosen yang mendengarkan.

    Para dosen rata-rata menilai seorang mahasiswa dari tes tulis dan keahlian berpresentasi. Bila mahasiswa minimal berkemampuan hebat dalam berpresentasi pasti sudah mengantongi nilai bagus dari dosen. Lalu bagaimana dengan mahasiswa yang tidak bisa berbicara atau tidak jelas dalam berpresentasi? (tidak bisa karena sudah kelainan atau kekurangan sejak lahir, bukan tidak bisa karena  malas).

    Contohnya aku yang memiliki kelainan sejak kecil, suara ku tidak terdengar jelas karena imbas dari penyakit step/kejang-kejang yang aku alami ketika bayi. Belum lagi tubuh ku yang mudah grogi karena sifat alami dari kejang-kejang yang aku rasakan, membuat suara makin tidak karuan di telinga orang lain yang mendengarku. Mungkin ketika orang lain mendengarku, hati nya berseru "Nih orang ngomong apa sih" atau mereka iyaa...iyaa... kan saja ketika mereka mendengarku.

    Aku pernah ditanya oleh teman ku disaat aku masih SMA, pertanyaan nya membuat aku bingung, sedih, ingin berontak karena aku tidak tahu harus menjawab apa. Yang ditanyakan teman ku ialah "Fiq, bisa ga kalo ngomong jangan goyang-goyang?" , Aku tersontak mendengar itu, dan aku gak bisa jawab pertanyaan itu. Dalam hatiku "Tidak mungkin bisa, aku bisa berbicara dan didengarkan saja sudah alhamdulillah. tidak bisa aku menahan reaksi alami yang ada pada tubuhku ini, mungkin orang lain melihat ku capek dan risih".


    Lalu bagaimana ketika aku di kuliah?


    Aku berkuliah sama seperti mahasiswa lain pada umumnya, namun pantangan terbesarku adalah melakukan presentasi atau yang berhubungan dengan berbicara ketika di kuliah. Jujur saja aku lebih suka melakukan kegiatan atau mengerjakan tugas yang berkaitan dengan menulis paper/laporan, mendesign, serta lainnya yang tidak banyak bicara, dan itu aku bisa melakukannya dan hasilnya lumayan bagus. Akan tetapi bila melakukan kegiatan atau tugas yang berkaitan dengan berbicara seperti presentasi, debat, ataupun diskusi, aku merasakan kegelisahan dan merasa tidak bisa apa-apa. Aku merasa takut...

    Ketika aku melakukan presentasi atau berbicara di depan kelas, aku merasakan semua teman dan dosen yang mendengarku terlihat seperti kebingungan dengan apa yang aku jelaskan. Mungkin dosen mengiya-iyakan  untuk menghargai ku dan sering mereka bingung dan pernah mentertawaiku bersama teman-teman ku. Dan untuk teman-teman ku ketika mendengar ku saat presentasi atau bicara depan kelas, mungkin bermain game atau tidur di meja adalah hal terbaik yang mereka lakukan ketimbang mendengarkan suara ku yang tidak jelas ini..

    Aku benar-benar merasakan ketidakadilan dan dibedakan ketika aku presentasi dan bimbingan Tugas Akhir saat masih berkuliah.

    Ketika itu aku bimbingan tentang tugas akhir kuliah, waktu itu sedang bimbingan judul dan proposal penelitian, dosen pembimbing menyuruh aku menjelaskan. Aku pun menjelaskan dengan suara dan kalimat yang menurut ku jelas didengar, namun aku melihat dosennya yang sepertinya kebingungan dan tidak memahami penjelasan ku. Lalu dosen itu cepat mengambil kesimpulan yang merugikan ku dan seperti ingin cepat lepas dari suara ku. Hal yang tidak menyenangkan ini juga aku rasakan ketika aku berpresentasi di beberapa semester sebelumnya, dengan dosen yang sama dalam mata kuliah beliau. Aku menjelaskan bagianku, dan kemudian dosen itu menyuruh teman ku untuk menjelaskan ulang bagian ku agar lebih jelas. Lalu apa fungsinya aku berpresentasi kalau begitu? mending aku diam saja daripada gak dianggap. 

    Dan yang harus digaris bawahi adalah Peran dosen sebagai pengajar dan kampus sebagai tempat pendidikan yang tugasnya adalah bagaimana mereka harus mampu melihat, memahami, dan menghagai mahasiswa nya dengan melihat kelebihan dan kekurangannya. Janganlah memaksa kemampuan yang memang sudah tercipta sejak lahir, terlebih lagi yang bersangkutan dengan fisik, semua pasti butuh proses dan pemahaman yang lebih. Jangan terlalu cepat menyimpulkan mahasiswa yang punya kekurangan dengan tidak bisa apa-apa. Sebab setiap mahasiswa punya keistimewaan masing-masing.

    Kalau memang berkuliah hanya untuk orang-orang yang jago bicara, buat apa aku berkuliah? buat apa aku lelah-lelah mendesign tugas hingga begadang? buat apa aku menjelaskan teman-teman ku yang bertanya kalau ada tugas membuat paper, laporan, atau tugas yang berkaitan dengan teknologi? Bila yang dinilai hanyalah kemahiran dan kejelasan suara dalam berpresentasi.

    Mungkin aku berpesan kepada yang membaca catatan ku ini. Bila kalian memiliki fisik yang sehat dan normal, suara yang jelas dan enak didengar, serta pandai berbicara di depan umum, lakukanlah dengan sebaik-baiknya. Manfaatkan kelebihan kalian dan berikanlah penjelasan terbaik yang keluar dari suara kalian. Sehingga para pendengar merasa nyaman dan menerima apa yang kalian jelaskan.

    Terimakasih

    Aku


    ~ F.R ~ 
  • You might also like

    1 comment:

    1. The laptop will let you know whether you’ve won, and the way a lot. Online roulette simulates the motion of a ball coming to stop in a real spinning wheel. However, finish result} is governed entirely by a random quantity generator. In terms of gameplay and payouts, there are few variations between land-based roulette and on-line roulette. Caesars casino is a legendary brand that has repeatedly appeared 온라인카지노 in Hollywood films. As such, it's no surprise players can discover massive assortment of slots and desk video games.

      ReplyDelete

Popular Posts